Cara Menghitung Struktur Bangunan, Biar Gak Asal-Asalan

Mengetahui cara menghitung struktur bangunan memang  merupakan salah satu hal yang penting, karena dijadikan sebagai perencanaan dalam acuan dasar pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian akan memudahkan untuk menentukan pembelian barang yang dibutuhkan dalam rencana renovasi bangunan agar dapat memperhitungkan dengan tepat.

cara menghitung struktur bangunan

Menghitung struktur bangunan dapat membantu memperkirakan seberapa banyak material yang dibutuhkan untuk mendirikan bangunan sehingga tidak  akan merugikan. Tak semua orang paham mengenai permasalahan tersebut, biasanya saat mendirikan bangunan menggunakan jasa pemborong maka kita tidak begitu paham bagaimana perhitungan struktur bangunan yang tepat.

Padahal, mengetahui cara perhitungan struktur bangunan yang tepat dapat meminimalkan jumlah budget yang Anda gunakan loh.

Tips Menghitung Struktur Bangunan Rumah Sederhana

Ketahuilah dalam menghitung struktur rumah sederhana terdapat beberapa perhitungan cepat yang dapat Anda gunakan.

Nah, tentunya hal tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam kondisi yang umum tanpa rekayasa, sehingga harus tetap mengacu pada peraturan beton yang sudah dihitung ulang oleh para ahli konstruksi. Yuk, ketahui lebih detail bagaimana cara menghitung struktur bangunan yang tepat dapat uraian penjelasan di bawah ini.

1. Cara Menghitung Struktur Balok

Pertama, terdapat cara untuk menghitung balok dengan menggunakan rumus: 1/12 x L. Dalam konteks ini L merupakan panjang bentang atau jarak antara tiang kolom. Anda bisa mengambil contoh dalam memperhitungkan jarak antar tiang kolom adalah 6 meter.

Perhitungannya yaitu 1/12 x 6 dengan ukuran tinggi (h) dimensi balok yaitu 0.5 m atau 50 cm. Selanjutnya, untuk menghitung lebar (l) balok rumusnya adalah l=1/2 x h jadi 1/2 x 50 cm =25 cm.

Perhitungannya menjadi ukuran balok adalah 25 cm x 50 cm biasa ditulis 25/50. Mudah bukan? Anda dapat mencobanya sendiri.

2. Cara Menghitung Struktur Kolom

Berikutnya, dalam menghitung struktur bangunan Anda juga sebaiknya mengetahui struktur kolom dengan rumus lebar balok + (2×5 cm). Begini contoh perhitungannya yaitu didapatkan 25 cm + (2×5) dengan hasil 35cm.

Dengan demikian, maka ukuran tiang yang disarankan untuk struktur bangunan yaitu 35 cm x 35 cm. Apabila dimensi tersebut terlihat terlalu besar dengan tonjolan dalam dinding maka biasanya akan dibuat pipih menjadi 25 x 50.

3. Plat

Anda juga diharuskan untuk menghitung plat dengan rumus pendekatan 1/40xL (L merupakan jarak antar tiang kolom). Nah, contoh perhitungannya yaitu apabila jarak antar tiang adalah 6 meter maka rumus perhitungannya yaitu 1/40 x 6 m = 15 cm.

Dengan demikian maka perhitungannya menjadi mudah untuk menghitung struktur konstruksi sederhana. Namun untuk konstruksi dengan perlakuan khusus harus dihitung seorang konstruktor.

Cara Menghitung Beban Kolom dan Struktur Bangunan

Ketahuilah tujuan menghitung struktur bangunan yaitu menghitung struktur bangunan dengan tepat agar bangunan tersebut dinilai layak huni. Salah satu bagian dari menghitung struktur bangunan yaitu menghitung beban kolom.

Apa Itu Kolom?

Kolom menjadi salah satu elemen penting dari setiap struktur bangunan yang berfungsi untuk mentransfer beban bangunan dari bagian atas ke bagian pondasi dengan aman. Kolom banyak digunakan sebagai struktur kompresi pada bangunan, jembatan, sistem pendukung tangki, dan lain-lain.

Kolom juga didefinisikan sebagai komponen struktur tekan vertikal dengan beban aksial yang melebihi tiga kali dimensi lateral dari bagian terkecilnya sehingga saat kolom mengalami keretakan dapat memberikan resiko collapse hingga bangunan roboh total.

Macam-Macam Beban Kolom Pada Struktur Bangunan       

Yuk ketahui terdapat empat macam beban dalam kolom yang harus Anda ketahui karena perannya sangat penting dalam menghitung struktur bangunan. Terdapat empat macam beban kolom yaitu beban sendiri (self weight) kolom x jumlah lantai, beban sendiri (self weight) balok per meter, beban dinding per meter, dan berat total plat (beban mati + beban hidup + beban sendiri).

Anda harus tahu berbagai jenis beban kolom untuk memperhitungkan hasil desain akhir agar kolom lentur sehingga Anda akan mendapatkan hasil rancangan yang terbaik. Oleh karena itu, kita harus mengetahui cara menghitung beban struktur bangunan dalam penjelasan di bawah ini.

  1. Cara Menghitung Beban Pada Kolom

Terdapat cara menghitung beban pada kolom dengan mudah yaitu silahkan Anda asumsikan kolom yang ingin dihitung dengan ukuran 300 mm x 600 mm dengan kandungan baja 1%,yang mempunyai tinggi 3 meter.

Kolom mempunyai self weight sebesar 1000 kg per lantai yang setara dengan 10 kN. Selain itu, berat jenis beton bertulang senilai 2400 kg/m3 atau 24KN dengan berat jenis baja 7850 kg/m3 atau 78,5 KN.

Contoh cara menghitung beban pada kolom yaitu volume beton 0,3  dikali 0,6 dikali 3 = 0,54 m3.

Baca Juga  Keramik Teras Rumah: Ide, Tips Memilih dan Cara Merawatnya

Berat beton  yaitu 0,54  dikali 2400 = 1296 kg

Berat baja dalam beton (1%)  yaitu 0,54 dikali 0,01 dikali 7850 = 42,39 kg

Berat total kolom = 1296 kg + 42,39 kg = 1338,39 kg atau 13,384 kN

  1. Cara Menghitung beban pada balok

Selanjutnya, Anda juga harus mengetahui cara mengetahui beban pada balok. Untuk mencoba menghitungnya, asumsikan setiap meter balok berdimensi  300 mm x 450 mm yang belum termasuk dengan ukuran tebal plat.

Cara perhitungan beban balok sebagai berikut, Volume balok yaitu 0,3 dikali  0,6  dikali 1 , hasilnya yaitu 0,138 m3.  Berat beton yaitu 0,138 dikali 2400 hasilnya 333 kg, berat baja (2%) dalam beton 0,138 dikali 0,02 dikali 2400 yaitu 22 kg.

Menghitung berat kolom total yaitu 333 + 22 = 355 kg/m = 3,5 KN/m

  1. Cara Menghitung Beban Pada Dinding

Cara menghitung beban pada dinding diasumsikan dengan dinding batu bata yang mempunyai massa jenis antara 1500-2000 kg/m3, ketebalan 9 inchi, panjang 1 meter dan tingginya 3 meter.

Cara menghitung beban per meter yaitu 0,230 dikali 1 dikali dikali 2000 = 1380 kg (13 kN/meter). Nah, ketahuilah metode ini dapat diadopsi untuk menghitung beban batu bata per meter.

Ketahuilah balok beton aerasi dan autoklaf mempunyai massa jenis antara 500 sampai 700 kg/m3 yang dapat dipakai untuk konstruksi beban dinding per meter untuk mencapai 4 kN/meter.

  1. Cara Menghitung Beban Pada Pelat

Untuk menghitung beban pada pelat, asumsikan dengan ketebalan pelat sebesar 100 mm. Berikut ini cara menghitungnya yaitu 0,100 dikali 1 dikali 2400 = 240 kg (2,4 kN). Dengan demikian beban finishing yang terjadi sebesar 1 kN per meter dan beban hidup yang ditumpangkan adalah 2 kN per meter.

Data tersebut memberikan beban perkiraan pelat pada kisaran 6 sampai 7 kN meter persegi.

[hurrytimer id=”2767″]

Nah, ulasan di atas memberikan ulasan cara menghitung cara struktur bangunan sederhana. Sebenarnya, Anda juga dapat menghitung desain struktur yang kompleks dengan memakai software supaya hasilnya lebih maksimal. Baca juga artikel tentang desain taman samping rumah dan desain kamar anak perempuan sederhana.

error: Content is protected !!
Scroll to Top